PILIH IBUPROFEN ATAU PARACETAMOLKAH JIKA DEMAM?

By admin on 22.12

Filed Under:


Untuk penurun panas (antipiretik) pada anak yang direkomendasikan oleh WHO sejak thn 1997 hingga kini adalah Paracetamol. Karena Paracetamol relatif lebih aman dibandingkan
dengan obat antipiretik yang lain utk anak.

Ibuprofen memang merupakan antipiretik yang penggunaannya dikontraindikaskan (dilarang) pada kasus demam berdarah (DHF/Dengue Haemoragic Fever) karena:
1. ibuprofen dapat menyebabkan perdarahan pada lambung dan
2. Ibuprofen dapat mengganggu proses pembekuan darah, sedangkan pada penderita demam berdarah, akan mengalami berkurangnya kemampuan pembekuan darah.

Karena itu jika pada awal timbulnya demam/panas pada anak dimana kita belum dapat memastikan penyebab demam, sebaiknya menggunakan Paracetamol. Karena jika ternyata demamnya karena DHF, celaka lah kita jika memberikan Ibuprofen!!

Untuk aspirin atau asam asetil salisilat / asetil salisilat acid sekarang sudah ditinggalkan
penggunaannya sebagai antipiretik pada anak, karena mempunyai efek samping dapat menimbulkan Sindroma Reye (Reye's Syndrome) pada anak yang dapat berakibat
fatal. Note : Ibuprofen sendiri tidak menyebabkan Reye's Syndrome.

Sedangkan Paracetamol sendiri bukannya tidak mempunyai efek samping, loh. Efek sampingnya adalah hepatotoksik, atau terganggunya fungsi hati/hepar/liver.... Tetapi jika dalam dosis terapi masih aman.

Hepatotoksik dapat timbul jika :
1. Dosis harian (dosis yang diminum dalam satu hari) melebihi 8 gram (=16 tablet Paracetamol, 1tab Paracetamol biasanya 500mg atau jika menggunakan Paracetamol syrup = 32 sendok takar 5 ml dalam sehari) Note : pada anak dosis harian Paracetamol sirup = 3 -
4 x 250 mg atau 3 - 4 x sendok takar 5ml.

2. Penggunaannya dalam jangka waktu lama, biasanya lebih dari 14 hari.

Jadi jika Paracetamol digunakan pada anak dalam dosis 3-4 X 250 mg per hari atau sampai 3-4 X 500 mg per hari pada dewasa, selama 3 - 7 hari, masih aman dan jauh dari kemungkinan timbulnya hepatotoksik tadi.

0 komentar for this post

gudangpengetahuan